Lompat ke konten

PERGUNU PAC Waru Resmi Dilantik, Guru NU Siap Jadi Pelopor Perubahan Pendidikan Aswaja.


Pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Waru resmi dilantik pada Ahad, 14 Desember 2025, bertempat di Hotel Neo Waru, Kabupaten Sidoarjo. Pelantikan ini mengusung tema “PERGUNU Pelopor Perubahan Menuju Pendidikan Berbasis Aswaja”.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Koordinator Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sidoarjo, Ketua PERGUNU Wilayah Jawa Timur, Ketua PERGUNU PC Kabupaten Sidoarjo, Ketua MWC NU Waru, serta tokoh masyarakat sekaligus pengarah PERGUNU Waru, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum.

Kegiatan diawali dengan sambutan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. Dalam arahannya, beliau menitipkan pesan kepada seluruh guru yang berkiprah di PERGUNU agar mampu menjadi teladan bagi peserta didik. Setidaknya ada lima keteladanan yang harus dimiliki guru PERGUNU, yakni terus meningkatkan kompetensi, bertanggung jawab mentransfer muatan kurikulum kepada seluruh murid, menjadi teladan moral, memandang murid seperti anak kandung sendiri, serta senantiasa mendoakan murid kapan pun dan di mana pun berada.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan talk show bertema “Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan Ekonomi Kreatif” yang dimoderatori oleh Musyafa’, M.PdI, dengan narasumber Kepala Seksi Bidang Pariwisata Dispora Kabupaten Sidoarjo, Fira Mukti. Pemilihan tema pariwisata dalam pelantikan PERGUNU dijelaskan sebagai upaya membangkitkan kesadaran akan potensi lokal Sidoarjo.
Dalam pemaparannya, Fira Mukti mengungkapkan bahwa Kabupaten Sidoarjo memiliki banyak sumber daya alam dan produk khas yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata maupun oleh-oleh, seperti Pulau Lusi, terasi, bandeng asap, klepon, siok, dan lainnya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan desa wisata, di antaranya Kampung Logam Ngingas, Moestro Simpang sebagai lokasi wisata pemancingan, serta pusat oleh-oleh di Gebang.

Beberapa event pariwisata juga telah digelar Dispora Sidoarjo, seperti event lari di Krembung yang diikuti 1.300 peserta, dengan mayoritas berasal dari luar Sidoarjo bahkan luar negeri, serta lomba balap perahu di Tambak Oso.
Paparan tersebut mendapat tanggapan dari ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Abdillah Nasih. Ia menilai forum PERGUNU menjadi peluang besar untuk mengenalkan pariwisata Sidoarjo melalui kegiatan luar kelas (ODL) siswa. Menurutnya, langkah tersebut tidak hanya edukatif, tetapi juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia juga menyampaikan rencana peluncuran dua buku, yakni Sidoarjo Bumi Auliya’ dan Jajanan Khas Sidoarjo, sebagai bagian dari penguatan identitas daerah.
Prosesi pelantikan pengurus dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK), dilanjutkan baiat yang dipimpin Ketua PERGUNU Wilayah Jawa Timur. Suasana acara berlangsung khidmat dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Subbanul Wathon, dan Mars PERGUNU.
Ketua PERGUNU PAC Waru yang baru dilantik, M. Zulfa, M.Pd., dalam sambutannya mengajak seluruh pengurus untuk menyusun program yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia menekankan pentingnya guru yang sehat, kuat, sabar, menjadi panutan, terus belajar dan berkembang, mandiri, serta tidak mudah mengeluh.
Sambutan berikutnya disampaikan Ketua MWC NU Waru yang berpesan agar guru-guru NU berpegang teguh pada agama dan tidak anti terhadap sains. Menurutnya, kejayaan Islam di masa lalu lahir dari perpaduan kuat antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan.
Sementara itu, Ketua PERGUNU PC Sidoarjo menyoroti tantangan organisasi yang terletak pada penguatan sumber daya manusia. Ia menjelaskan perbedaan peran antara PERGUNU dan LP Ma’arif NU, di mana PERGUNU berfokus pada peningkatan kualitas, kompetensi, dan kesejahteraan guru, sedangkan LP Ma’arif mengelola lembaga pendidikan. Ia juga mendorong peningkatan keanggotaan PERGUNU PAC Waru melalui optimalisasi sistem SIMAS.
Ketua PERGUNU Wilayah Jawa Timur menutup rangkaian sambutan dengan menegaskan dua peran utama PERGUNU, yakni sebagai organisasi profesi yang diakui pemerintah dan sebagai badan otonom NU. Ia mengajak guru-guru NU untuk bekerja secara profesional, menguatkan nilai Aswaja, serta mengabdi dengan niat ikhlas demi keberkahan.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin tokoh masyarakat sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum. Dalam doa tersebut dibacakan doa Rasulullah SAW untuk para guru, memohonkan ampunan, keberkahan umur, serta keberkahan rezeki. Dengan berakhirnya doa, pelantikan PERGUNU PAC Waru resmi ditutup dan dilanjutkan dengan rapat penyusunan program kerja.
Pelantikan ini diharapkan menjadi awal penguatan peran guru NU sebagai pelopor perubahan, sekaligus membawa keberkahan dan kemajuan bagi dunia pendidikan, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *