Tak kurang dari 50 kader Fatayat NU Waru hari ini, Ahad 2 Juni 2024 mengikuti kegiatan Ziarah ke makam sejumlah tokoh NU. Acara ini merupakan rangkaian dari peringatan harlah ke-74 Fatayat NU yang akan digelar oleh PAC. Fatayat NU Waru.
Sebelum pukul 07.00 WIB para kader Fatayat NU yang terdiri dari pengurus anak cabang dan. perwakilan pengurus ranting sudah mulai memenuhi halaman Masjid Nurul Huda Janti sebagai tempat dimulainya acara. Para peserta ziarah yang terdiri ibu-ibu muda itu mengendarai motor dan dikawal oleh Satkoryon Banser Waru yang sudah stand by di lokasi sejak pagi.
Sebelum keberangkatan, perempuan berseragam organisasi lengkap tersebut mengikuti apel yang langsung dipimpin oleh Ketua PAC. Fatayat NU Waru. Dalam sambutannya, Ummi Nahdliyah meminta seluruh peserta untuk mengikuti arahan dari Banser yang terdiri dari Balantas dan Basada agar perjalanan aman sesuai yang diharapkan.
Ketua Satkoryon Banser Waru yang turut hadir pun menambahkan agar peserta menaati lalu lintas dan menjaga jarak aman agar iring-iringan Fatayat NU ini bisa bersama-sama terus sampai tujuannya nanti secara berturut-turut makam Ibu Nyai Hj. Aminah Mansur Sidoarjo kota, makam KH. Ali Mas’ud Pagerwojo Buduran dan makam Auliya’ Sono Buduran.
Setelah diberangkatkan oleh Ketua PAC. Fatayat NU Waru, rombongan Fatayat NU Waru segera menuju lokasi pertama yakni makam pendiri Fatayat NU Ibu Nyai Hj. Aminah Mansur. Sesampainya di makam, acara diawali oleh Manila Fitria selaku koordinator bidang Dakwah dan dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib Ibu Nyai Aminah Mansur yang langsung disampaikan oleh Ummi Nahdliyah, ketua PAC. Fatayat NU Waru. Usai pembacaan manaqib, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Chafidlotur Rofi’ah, wakil ketua bidnag dakwah dan acara diakhiri dengan prosesi tabur bunga.
Tujuan kedua adalah makam Waliyullah KH. Ali Mas’ud yang berada di desa Pagerwojo Buduran. Karena jarak yang tak begitu juh, sebentar saja rombongan sudah tiba di makam.
Tak seperti komplek makam Ibu Nyai Aminah Mansur yang terbuka, Makam Mbah ‘Ud ini tertutup. Beruntung sekali panitia diizinkan untuk masuk ke dalam area makam yang terlebih dahulu harus dibuka oleh juru kunci makam.
Setelah prosesi pembacaan manaqib dan tahlil usai dibacakan, satu persatu peserta memasuki ruang makam untuk menaburkan bunga yang dikawal oleh juru kunci makam.
“Alhamdulillah, ziarah kali ini sangat istimewa karena kita bisa langsung berdoa dari jarak dekat di makam Mbah ‘Ud”, jelas ketua PAC. Fatayat NU Waru.
Selanjutnya, menuju makam ketiga yakni makam Auliya’ Sono yang juga berada di kecamatan Buduran. Ada 5 makam inti di komplek oemakaman Auliya’ Sono, salah satunya adalah KH. Muhayyin yang dikenal sebagai pendiri pesantren Sono.
Setelah seluruh rangkaian dan tujuan makam selesai diziarahi, para peserta pun sejenak melepas penat di bawah pendopo makam sambil menikmati nasi bungkus yang sudah dibagikan panitia sedari pagi sembari menyeruput es degan yang dijual di depan komplek makam.