Ahad, 26 September 2021 menjadi awal dimulainya kegiatan Bahtsul Masail MWCNU Waru secara offline (tatap muka) setelah hampir 2 (dua) tahun terhenti karena wabah Pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor MWCNU Waru dan dihadiri oleh para musyawirin dari ranting NU Se-Kecamatan Waru. Dalam kesempatan kali ini ada 3 (tiga) tema yang diangkat untuk dibahas dan dicarikan rujukan dari Alkutub Almu’tabaroh , tema pertama dari bahasan ini adalah tentang Pengelolaan Uang Masjid dengan deskripsi pertanyaan:
1. Mengingat adanya inflasi mata uang & untuk mengembangkan uang saldo supaya tidak tergerus inflasi, apakah takmir masjid boleh mendepositokan/mudharabahkan uang masjid di bank syariah?
2. Bolehkah takmir membantu masjid / musholla lain yang membutuhkan semisal untuk pembangunan / renofasi dengan menggunakan uang saldo masjid tersebut?
3. Apakah boleh panitia pembangunan masjid / musholla meminta dana saldo dari masjid tertentu untuk keperluan tersebut?
Dari berbagai literasi kitab yang dimiliki oleh masing-masing peserta, menjadikan bahasan dan jawaban dari materi pertanyaan cukup panjang; hingga pembahasan ini ditulis, Sekretaris LBM MWCNU Waru, Ustadz Sofyan, belum sempat membuat resume/notulen dari hasil pembahasan tersebut, namun beliau berjanji akan segera me-release hasil Bahtsul Masail kali ini karena jawabannya ditunggu oleh banyak masyarakat, terkhusus warga Nahdliyyin yang ada di kecamatan waru.
Disisi lain, pembahasan kali ini juga menghadirkan Ketua LBM PCNU Sidoarjo, KH. Syihabuddin Sholeh yang akrab di panggil Gus Syihab (putra dari Kyai Karismatik yang dimiliki oleh bangsa ini, yakni Almaghfurlah Romo Kyai Soleh Qosim, Ngelom, taman, Sidoarjo), beliau menerangkan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini harus rutin dilaksanakan karena banyak permasalahan-permasalahan di tengah masyarakat yang perlu segera ada jawaban agar tidak berulang kesalahan.
Disamping Ketua LBM PCNU Sidoarjo, turut hadir jajaran Rois Syuriah; KH. Amin Affandi, KH. Ansor Mansyur, dan jajaran Tanfidziyah MWCNU waru yang diketuai oleh Dr. KH. Fahrur Rozi, M.HI, serta turut hadir pula perwakilan LBM MWCNU Sedati dan Buduran.
ione.red