PAC. Fatayat NU Waru kembali menggelar kegiatan rutin 3 bulanan Naharul Qiroah Ahad, 21 Mei 2023. Tak kurang dari 500 anggota Fatayat NU se kecamatan Waru tersebut mengahadiri kegiatan yang bertempat di ranting Pepelegi.
Selain agenda rutin khotmil qur’an, pembacaan diba’ dan kirim do’a, agenda lain hari itu adalah Halal bi Halal, pelepasan jamaah calon haji dari Fatayat dan peringatan harlah ke-73 Fatayat NU.
Ketua PR. Fatayat NU Pepelegi yang memberikan sambutan atas nama tuan rumah merasa sangat terhormat karena bersamaan dengan pelepasan jamaah calon haji. “Semoga semua jamaah calon haji diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah haji”, tutur Nurul Istiqomah yang juga salah satu jamaah calon haji yang dilepas pada hari itu.
Sementara itu, Ketua PAC. Fatayat NU Waru yang juga memberikan sambutan menyampaikan beberapa kegiatan yang merupakan rangkaian harlah ke-73 Fatayat NU yang dilaksanakan oleh PAC. Fatayat NU Waru.
Diantaranya adalah ziarah makam Muharrik Fatayat NU Waru dengan tujuan Almarhumah Ibu Nyai Hj. Luluk Chudlaifah, Ibu Hj. Ma’rufah yang keduanya merupakan mantan ketua PAC. Fatayat NU Waru dan ke makam Almarhum H. Nur Ahmad Saifuddin, mantan wakil bupati Sidoarjo.
Kegiatan lain yang termasuk rangkaian harlah adalah lomba desain flyer ucapan harlah yang dijuarai oleh ranting Wedoro sebagai juara 1, ranting Ngingas sebagai juara 2 dan ranting Panjunan sebagai juara 3. Penilaian lomba desain ini selain dari segi desain flyer juga keaktifan ranting dalam mengirimkan flyer yang sudah dijadwalkan oleh tim media PAC. Fatayat NU Waru”, tutur Ummi Nahdliyah sekaligus memberikan trophy, sertifikat dan hadiah kepada ketiga ranting tersebut.
Dan sebagai puncak peringatan harlah, ketua PAC. Fatayat NU melaunching buku yang berjudul “JEJAK SEJARAH : SERI TOKOH FATAYAT NU WARU”. Buku yang disusun oleh bidang litbang PAC. Fatayat NU Waru ini menceritakan sejarah para ketua Fatayat NU Waru dari masa ke masa. Tidak hanya itu, buku berwarna hijau dengan cover foto para ketua tersebut mengukas berbagai program yang berhasil dilaksanakan pada zamannya, tantangan yang dihadapi oleh para ketua dan harapan terhadap Fatayat NU saat ini.
“Banyak diantara kita yang belum mengenal tokoh-tokoh tersebut dan bagaimana perjuangan beliau saat menjadi ketua Fatayat. Zaman dahulu kalau mau pertemuan, kalau mau rapat ketua harus mendatangi satu persatu ke rumah anggota. Kalau sekarang tinggal ngetik di whatsapp, kalau masih tidak datang berarti kita kembali ke jaman dulu”, terang Ummi.
Acara berlanjut dengan ceramah agama yang disampaikan oleh KH. Zainal Abidin, M.Pd.I. Sepanjang ceramah, para jamaah antusias mendengarkan ceramah dan motivasi organisasi dari ketua PCNU yang sesekali diselingi dengan joke-joke segar ala abah Zainal yang diikuti penuh semangat oleh para jamaah.